Sunday, December 18, 2005

JiFFest and Proof

Jadi udah pd tau semua kan kalo tgl 9-18 desember ini ada acara namanya JiFFest. Gw bersama Pmo Arya Dissa dan Ayuu ntn Johanna, film musikal dari Hungaria, tgl 16 desember di Instituto Italiano. Sialan! Gw pikir musikal gimanaaa, tau-taunya OPERA!! Mampus! Satu setengah jam kita disuguhi line-line dialog yg dinyanyiin ama pemeran2nya. Agak bosen juga..

Tp itu semua ketolong ama endingnya. Bener2 provokatif. Mind-bending bgt. Bayangin, tindakan Johanna yg memberikan "layanan" khusus buat pasien2 pria di rumah sakit, dibenarkan. Johanna bahkan dipuja-puja sebagai seorang santa. WhatThe?? Apalagi pesen "moral" dr film ini: "Better to be a murderer rather than to be a saint," halah... Udah gitu Johanna akhirnya mati dan "dimakamkan" dengan cara yg nyeleneh: dimasukkin ke karung, trus bersama karung2 isi mayat lainnya dicemplungin ke lobang kuburan gedeee trus diuruk pake tanah. Sebagian lg dibakar di api unggun. Gila!

Kalo The Sea Inside, gw ntn ama Angie AyuBoneng Anita ama Deeta, itu bagus bgt. Sedih. Beberapa titik di film ini bener2 bikin perasaan kita melambung. Sedih, kocak, menyentuh, simpati. Padahal tokoh utamanya, Ramon, pengen bgt dapet izin euthanasia yg notabene merupakan hal yg amat sangat tidak dibenarkan oleh masyarakat. Tp karakternya di film itu membuat kita percaya dan mendukung rencana Ramon untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Seperti kata Ramon, dia pengen "Die with Dignity", ketimbang harus hidup terus-terusan tp nggak bisa ngapa-ngapain dan ngerepotin keluarganya.

Nah, abis ntn The Sea Inside, gw AyuBoneng dan Angie mampir ke megaria dan lanjut ntn Proof. Film ttg hubungan seorang wanita dengan ayahnya dan kakak kandungnya. Jujur, dr awal film gw udah sedikit risih. Soalnya adegan openingnya aja udah ngasih trek yg panjang. Setting yg nggak berubah-berubah biin mata sedikit capek. Maklum, Proof kan diangkat dr stage play, sama halnya dengan film Closer. Cuma bedanya kalo Closer lebih fluktuatif, lebih mainin emosi. Proof kayaknya kurang ngena. Apalagi dialog2nya yg cenderung datar dan joke-joke yg dilemparkan nggak begitu kocak. Apa mungkin karena hampir semua tokoh yg ditampilkan di film ini adalah sosok kutubuku, nerd, geek?? Jadi becandaan mereka juga seputar angka prima terbesar, rumus ini rumus itu, hukum ini hukum itu. Ditambah dengan dialog2 yg mengandung BANYAK SEKALI repetisi (kalo rajin, coba hitung berapa kali kata "proof" diucapkan di film ini). Tp gw dpt pelajaran dr film ini: "Kalikan suatu angka prima dengan 2, lalu tambah dengan 1, maka akan didapat lagi sebuah angka prima." Wah, akhirnya gw coba...

2 = (2 x 2) + 1 = 5 (terbukti)
5 = (5 x 2) + 1 = 11 (terbukti)
11 = (11 x 2) + 1 = 23 (terbukti)

Gw udah mikir, Wah nih film edukatif juga ya... Tp itu tak berlangsung lama...

13 = (13 x 2) + 1 = 27 (tidak terbukti)
17 = (17 x 2) + 1 = 35 (tidak terbukti)
7 = (7 x 2) + 1 = 15 (tidak terbukti)

Lho...??

Makin kecewa karena ternyata fakta-fakta yg diungkapkan di film ini BELUM TENTU benar. Masih butuh PROOF, harus dibuktikan terlebih dulu.

Masalah akting, menurut gw Anthony Hopkins bagus tp karakternya di film ini nggak seberapa. Nggak mampu memberikan ruang cukup bwat dia untuk nunjukkin akting cemerlangnya. Gwyneth Paltrow, well menurut gw biasa aja. Tp karakternya emang hidup. Dengerin aja logat/cara ngomong karakternya di film ini. Unik. Tp bikin males. But it was a part of her role. Hope Davis, mungkin dia yg paling gw suka. Berhasil bgt jd sosok kakak yg nyebelin, suka ngatur, judgemental, dan compulsive. Tp di sisi lain dia bener2 sayang ama adeknya. Jake Gyllenhaal, biasa aja. Nggak bagus tp juga nggak jelek. Average.

Karakter Davis ama Gyllenhaal seharusnya bisa digali lebih dalam lg. Karena yg berkutat dgn konflik film ini ya 3 orang itu. Tp yg muncul sebagai frontman-nya cuma si Paltrow doang.

Ending, menyentuh dan "seperti" ada pesan yg pengen disampaikan. Ingat, SEPERTI. Gw pribadi nggak menangkap pesan yg disampaikan dengan jelas. Buram. Samar-samar. Seperti sebuah cerita bersambung yg nggak ada sekuelnya. Sedikit menggantung. Anti-klimaks. Padahal durasinya baru 90 menit.

Overall, ntn Proof tuh kayak ntn pertandingan bulutangkis dgn track2 panjang dan hasil akhir yg kurang memuaskan. Ibarat grafik, Proof itu grafiknya orang super sekarat, luruuuussss trus tiba-tiba ada lonjakan sedikit, trus datar lagi... trus sedikit melonjak lg. Hanya SEDIKIT lonjakan. Nggak surprising.

Rating : 6 / 10

Wednesday, December 14, 2005

Not So Golden "Golden Globe"

Yesterday there was the announcement for 63rd Golden Globe Awards nominations. And here the nominees are:

MOTION PICTURE - DRAMA:
BROKEBACK MOUNTAIN
THE CONSTANT GARDENER
GOOD NIGHT, AND GOOD LUCK
A HISTORY OF VIOLENCE
MATCH POINT

ACTOR - DRAMA:
RUSSELL CROWE - CINDERELLA MAN
PHILIP SEYMOUR HOFFMAN - CAPOTE
TERRENCE HOWARD - HUSTLE & FLOW
HEATH LEDGER - BROKEBACK MOUNTAIN
DAVID STRATHAIRN - GOOD NIGHT, AND GOOD LUCK

ACTRESS - DRAMA:
MARIA BELLO - A HISTORY OF VIOLENCE
FELICITY HUFFMAN - TRANSAMERICA
GWYNETH PALTROW - PROOF
CHARLIZE THERON - NORTH COUNTRY
ZIYI ZHANG - MEMOIRS OF A GEISHA

MOTION PICTURE - MUSICAL OR COMEDY:
MRS. HENDERSON PRESENTS
PRIDE & PREJUDICE
THE PRODUCERS
THE SQUID AND THE WHALE
WALK THE LINE

ACTRESS - MUSICAL OR COMEDY:
JUDI DENCH - MRS. HENDERSON PRESENTS
KEIRA KNIGHTLEY - PRIDE & PREJUDICE
LAURA LINNEY - THE SQUID AND THE WHALE
SARAH JESSICA PARKER - THE FAMILY STONE
REESE WITHERSPOON - WALK THE LINE

ACTOR - MUSICAL OR COMEDY:
PIERCE BROSNAN - THE MATADOR
JEFF DANIELS - THE SQUID AND THE WHALE
JOHNNY DEPP - CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY
NATHAN LANE - THE PRODUCERS
CILLIAN MURPHY - BREAKFAST ON PLUTO
JOAQUIN PHOENIX - WALK THE LINE

SUPPORTING ACTRESS:
SCARLETT JOHANSSON - MATCH POINT
SHIRLEY MACLAINE - IN HER SHOES
FRANCES MCDORMAND - NORTH COUNTRY
RACHEL WEISZ - THE CONSTANT GARDENER
MICHELLE WILLIAMS - BROKEBACK MOUNTAIN

SUPPORTING ACTOR:
GEORGE CLOONEY - SYRIANA
MATT DILLON - CRASH
WILL FERRELL - THE PRODUCERS
PAUL GIAMATTI - CINDERELLA MAN
BOB HOSKINS - MRS. HENDERSON PRESENTS

DIRECTOR:
WOODY ALLEN - MATCH POINT
GEORGE CLOONEY - GOOD NIGHT, AND GOOD LUCK
PETER JACKSON - KING KONG
ANG LEE - BROKEBACK MOUNTAIN
FERNANDO MEIRELLES - THE CONSTANT GARDENER
STEVEN SPIELBERG - MUNICH

SCREENPLAY:
WOODY ALLEN - MATCH POINT
GEORGE CLOONEY AND GRANT HESLOV - GOOD NIGHT, AND GOOD LUCK
PAUL HAGGIS AND BOBBY MORESCO - CRASH
TONY KUSHNER AND ERIC ROTH - MUNICH
LARRY MCMURTRY AND DIANA OSSANA - BROKEBACK MOUNTAIN

Masih banyak yg laen sih, yg buat TV juga, tp males nulisnya.

Banyak banget yg meleset dari nominasi perkiraan gw (elah, emang gw sapa?!). Jake Gyllenhaal nggak dapet nominasi satu pun. Padahal menurut gw dia bagus maen di Brokeback Mountain ama Jarhead. Steve Carrell juga nggak dapet nominasi buat aktingnya di 40 Year Old Virgin. Tp untung dia dpt di TV section.

Trus, Joan Allen juga nggak dapet, padahal aktingnya bener2 bikin orang yg nonton percaya ama karakternya di The Upside of Anger. Thandie Newton (Crash), Uma Thurman (The Producers), Amy Adams (Junebug), Rosario Dawson (Rent), Toni Collette (In Her Shoes), ama Gong Li (Memoirs of A Geisha) juga nggak nongol!

Ken Watanabe (Memoirs of A Geisha), Chris Cooper & Clifton Collins Jr (Capote), ama Peter Sarsgaard (Jarhead) juga nggak ada di nominasi aktor satu pun!

Lebih-lebih lagi, film Capote yg dipuji sana-sini ama kritikus, cuma kebagian 1 nominasi, bwat Philip Seymour Hoffman (Best Actor). What the?

Yg gw bingung dan agak dongkol, di bagian sutradara kenapa nama Rob Marshall (Memoirs of A Geisha) ama Bennett Miller (Capote) nggak masuk?? Tapi malahan Steven Spielberg yg masuk lewat upcoming movie-nya, Munich. Padahal Munich notabene bakal baru dirilis tgl 23 Desember besok. Tapi kenapa Munich udah dapet 2 nominasi (Best Director ama Best Screenplay)?? Trus hal yg sama kejadian ama Sarah Jessica Parker yg filmnya, The Family Stone, baru mau rilis 16 Desember. Apa ada penilaian khusus yg baru diterapkan ama anggota HFPA tahun ini?? Menurut gw ini kurang fair, walaupun jaminan nama Steven Spielberg udah terkenal di mana-mana. Tp kan kualitas filmnya belum kebukti...

Di TV section, Desperate Housewives dapet 5 nominasi, 4 di antaranya jatuh ke 4 pemeran utama serial itu!! Keren!! Feeling gw Felicity Huffman bakal menang (menyusul kemenangannya kemaren di Emmy). FYI, Huffman juga dinominasiin bwat Best Actress - Drama atas peran transeksual-nya di Transamerica.

Kita tunggu aja pemenangnya tgl 16 Januari 2006. Dan BTW, perkiraan2 gw di atas itu cuma hasil dr baca2 di internet dan kritik2 film tsb. Gw belom nonton semua filmnya, tp iseng aja bikin prediction lists bwat nominees.

Friday, December 02, 2005

A Too-Soon Long Goodbye

2 hari lalu gw dapet kabar kalo adek kelas gw waktu di SMP meninggal dunia.

Gw kenal ama tuh anak. Kita malah sempet satu jemputan. Bahkan Juli kemaren waktu adek gw baru masuk SMA, tuh anak masih seger buger nge-MOS anak2 baru. Puasa juga sehat wal afiat. Tau-tau kemaren lusa adek gw bilang kalo dia udah meninggal gara-gara tumor.

Padahal dia tuh termasuk anak yg hiperaktif, nggak bisa diem, demen maen bola, maen CS (you know, that so-called-boring-game which had become an epidemic), nge-"gaul" bareng "geng"-nya, usual stuffs yg dikerjain anak laki-laki umur belasan (kata orang, ABG).

Tiba-tiba aja dia langsung drop dan nggak bisa hidup lebih lama lagi. Nggak percaya dan kaget. Walaupun gw pribadi nggak begitu kenal banget ama dia, cuma gw tau orangnya kyak gimana. Kok bisa ya orang lincah yg kita kenal, tau-tau hilang dan udah nggak ada di tengah-tengah kita lagi. Cepet banget. Nggak ada yg ngira kalo umur dia bakal sesingkat itu. Innalillahiwainnailaihirajiun.

Itu bikin gw makin sadar kalo hidup sebenernya BENER-BENER singkat. Kita nggak bakal tau dan bisa nyiapin diri buat dipanggil ama Dia. Jadi kita mesti isi hari-hari kita sama hal-hal positif yg kita suka dan kejar semua impian elo sebelum kesempatan itu hilang. Sebab setelah itu nggak ada putar balik...

May you rest in peace in Heaven. Amien.